Sepeda pertama

 

Diawali dengan teman-teman kantor yang lagi membahas sepeda onthel kemudian saya terbawa suasana kalau bersepeda itu menyenangkan. Untuk itu saya saya setuju karena waktu kecil saya memiliki sepeda mulai dari roda tiga, mini, sampai mtb dan saya masih bisa mengingat jelas besepeda itu menyenangkan. Bagaimana tidak teringat kalau saya sampai sering dimarahi karena bersepeda dengan teman sampai jauh dan pulang sampai sore hampir gelap.

Kembali ke cerita teman-teman kantor tadi. Akhirnya saya mencoba bertanya dimana saya bisa mendapatkan sepeda onthel dengan harga yang paling murah semurah-murahnya. Mengingat ini hanya iseng-iseng dan dari cerita mereka harga sepeda onthel di Semarang cukup tinggi rata-rata diatas satu juta. Kemudian ada teman yang mau mencarikan referensi sepeda onthel di desanya Klaten.

Setelah beberapa lama akhirnya pada saat teman saya ini pulang kampung mengabari kalau tetangganya punya sepeda onthel dan mau dijual dengan harga yang sangat murah. Pada saat itu tidak memungkinkan untuk saya menyusul ke Klaten jadi teman saya hanya ber-SMS menceritakan ciri-cirinya. Tanpa pernah melihat wujudnya saya pun menyetujui harga tersebut dan terjadilah transaksi. Sepeda kemudian akan dikirim ke Semarang melalui travel. Selang dua hari sampailah sepeda itu dan foto diatas benar-benar sesuai dengan SMS teman saya sebelumnya.

Sepeda ini menemani sampai beberapa bulan sampai akhirnya saya memutuskan untuk mencari sepeda onthel yang laki. Hal ini dikarenakan kurang nyaman pada saat perjalanan jauh lutut terasa pegal sekali karena ukuran sepeda yang kependekan untuk kaki saya.
Jadilah berlanjut perburuan sepeda selanjutnya, yang kedua. Akan dibahas dipost berikutnya.

Salam Onthelist